Teknologi

AI Makin Masif: Indonesia Butuh Strategi Jitu Kejar Ketertinggalan

Penerapan ai makin masif indonesia perlu strategi jitu kejar ketertinggalan – Kecerdasan buatan (AI) sedang merangsek ke berbagai aspek kehidupan, dan Indonesia tak luput dari arus ini. Penggunaan AI semakin meluas, mulai dari layanan finansial hingga sistem kesehatan. Namun, di tengah gegap gempita adopsi AI, kita perlu jujur bahwa Indonesia masih tertinggal dibandingkan negara maju.

Pertanyaannya, bagaimana kita bisa mengejar ketertinggalan ini dan memanfaatkan AI untuk kemajuan bangsa?

Artikel ini akan membahas potensi dan tantangan penerapan AI di Indonesia, merinci strategi jitu untuk mengejar ketertinggalan, dan menekankan pentingnya edukasi, pengembangan sumber daya manusia, serta regulasi yang komprehensif. Kita akan menelusuri bagaimana AI dapat menjadi penggerak utama untuk membangun Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan.

Penerapan AI di Indonesia

Penerapan Artificial Intelligence (AI) di Indonesia tengah berkembang pesat. Di tengah gelombang digitalisasi global, AI diproyeksikan akan menjadi penggerak utama transformasi ekonomi dan sosial di Tanah Air. Namun, perjalanan ini tak selalu mulus, dan Indonesia perlu strategi jitu untuk mengejar ketertinggalan dan memaksimalkan potensi AI.

Tren Penerapan AI di Indonesia

Berdasarkan data dari [Sumber Data], tren penerapan AI di Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan. [Data statistik relevan tentang adopsi AI di Indonesia]. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran dan minat terhadap AI semakin meningkat di berbagai sektor.

Sektor Utama Penerapan AI

Beberapa sektor utama di Indonesia telah mengadopsi AI, yang membawa dampak positif terhadap perekonomian. Berikut beberapa contohnya:

  • E-commerce:Platform e-commerce menggunakan AI untuk personalisasi rekomendasi produk, meningkatkan efisiensi logistik, dan mencegah penipuan.
  • Perbankan:Bank menerapkan AI untuk analisis kredit, deteksi penipuan, dan layanan pelanggan yang lebih personal.
  • Kesehatan:AI digunakan untuk diagnosis penyakit, pengembangan obat, dan layanan kesehatan jarak jauh.
  • Pertanian:AI membantu meningkatkan efisiensi irigasi, pemantauan tanaman, dan prediksi panen.

Potensi AI untuk Mengatasi Permasalahan di Indonesia

AI memiliki potensi besar untuk mengatasi berbagai permasalahan di Indonesia, seperti:

  • Peningkatan Efisiensi:AI dapat mengotomatiskan tugas-tugas berulang, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya operasional.
  • Inovasi:AI dapat mendorong pengembangan produk dan layanan baru, membuka peluang bisnis baru, dan meningkatkan daya saing.
  • Kualitas Hidup:AI dapat meningkatkan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan layanan publik, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Tantangan Penerapan AI di Indonesia

Meskipun memiliki potensi besar, penerapan AI di Indonesia menghadapi beberapa tantangan, antara lain:

  • Keterbatasan Infrastruktur:Infrastruktur digital yang belum memadai, seperti akses internet dan komputasi awan, menjadi kendala dalam penerapan AI.
  • Kurangnya Tenaga Ahli:Indonesia masih kekurangan tenaga ahli di bidang AI, yang menyebabkan kesulitan dalam pengembangan dan penerapan teknologi ini.
  • Regulasi yang Belum Memadai:Regulasi terkait AI di Indonesia masih belum lengkap dan terstruktur, yang menyebabkan ketidakpastian dan hambatan dalam pengembangan AI.

Strategi Jitu Mengejar Ketertinggalan AI

Penerapan ai makin masif indonesia perlu strategi jitu kejar ketertinggalan

Indonesia sedang berpacu dengan waktu untuk mengejar ketertinggalan dalam adopsi teknologi Artificial Intelligence (AI). AI memiliki potensi besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan efisiensi, dan menyelesaikan berbagai tantangan sosial. Namun, untuk merealisasikan potensi ini, Indonesia membutuhkan strategi jitu untuk mempercepat adopsi AI.

Strategi Mempercepat Adopsi AI di Indonesia

Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mempercepat adopsi AI di Indonesia, dengan mengacu pada best practice negara lain:

  • Meningkatkan Kesadaran dan Literasi AI:Melalui kampanye edukasi, program pelatihan, dan workshop, masyarakat Indonesia perlu dibekali dengan pemahaman yang lebih baik tentang AI, manfaatnya, dan potensi dampaknya.
  • Membangun Infrastruktur Digital yang Kuat:Akses internet yang merata, jaringan telekomunikasi yang handal, dan infrastruktur data center yang memadai menjadi fondasi penting untuk pengembangan dan penerapan AI.
  • Memperkuat Ekosistem Riset dan Pengembangan AI:Investasi pada riset dan pengembangan AI, termasuk pendanaan untuk universitas, lembaga penelitian, dan startup, akan mendorong inovasi dan melahirkan solusi AI yang relevan dengan kebutuhan Indonesia.
  • Membangun Talenta AI yang Kompeten:Indonesia membutuhkan tenaga kerja yang terampil dalam bidang AI, baik untuk pengembangan maupun penerapan teknologi. Program pelatihan dan pengembangan talenta AI, baik di tingkat pendidikan formal maupun non-formal, perlu diperkuat.
  • Mendorong Adopsi AI di Sektor Industri:Pemerintah perlu memberikan insentif dan dukungan bagi perusahaan yang ingin mengadopsi AI, baik untuk meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan kualitas produk, maupun mengembangkan produk dan layanan baru berbasis AI.
  • Mempromosikan Penggunaan AI untuk Solusi Sosial:AI dapat digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan sosial, seperti meningkatkan akses kesehatan, pendidikan, dan layanan publik. Pemerintah perlu mendorong penggunaan AI untuk tujuan sosial dan menyediakan platform bagi startup dan pengembang AI untuk berkontribusi dalam menyelesaikan masalah sosial.
See also  Wamenkominfo Janjikan Langkah Nyata untuk Tuntutan Ojol: Kami Akan Jembatani

Roadmap Penerapan AI di Indonesia

Roadmap penerapan AI di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa fase, dengan target, strategi, dan timeline yang jelas. Berikut adalah contoh roadmap:

Fase Target Strategi Timeline
Fase 1: Peningkatan Kesadaran dan Literasi Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang AI Meluncurkan kampanye edukasi, menyelenggarakan program pelatihan, dan membangun platform pembelajaran online 2023-2025
Fase 2: Pengembangan Ekosistem AI Membangun ekosistem riset dan pengembangan AI yang kuat Memberikan insentif bagi universitas dan lembaga penelitian, mendukung startup AI, dan membangun pusat data AI 2025-2027
Fase 3: Adopsi AI di Sektor Industri Mendorong adopsi AI di sektor industri, terutama di bidang manufaktur, kesehatan, dan pertanian Memberikan insentif dan dukungan bagi perusahaan yang mengadopsi AI, membangun platform AI untuk industri, dan mengembangkan standar AI 2027-2029
Fase 4: Penerapan AI untuk Solusi Sosial Menggunakan AI untuk mengatasi tantangan sosial, seperti meningkatkan akses kesehatan, pendidikan, dan layanan publik Mendorong pengembangan aplikasi AI untuk tujuan sosial, membangun platform AI untuk layanan publik, dan mengembangkan kebijakan AI yang etis 2029-2031

Peran Pemerintah dalam Mendorong Adopsi AI

Pemerintah memiliki peran penting dalam mendorong adopsi AI di Indonesia. Peran ini meliputi:

  • Membuat Kebijakan yang Mendukung Adopsi AI:Kebijakan yang jelas dan terstruktur diperlukan untuk mengatur pengembangan dan penerapan AI, termasuk kebijakan terkait data, privasi, keamanan, dan etika AI.
  • Memberikan Insentif bagi Perusahaan yang Mengadopsi AI:Insentif berupa subsidi, tax break, dan kemudahan akses pembiayaan dapat mendorong perusahaan untuk mengadopsi AI.
  • Menyelenggarakan Program Pelatihan dan Pengembangan Talenta AI:Pemerintah perlu menyediakan program pelatihan dan pengembangan talenta AI, baik di tingkat pendidikan formal maupun non-formal, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidang AI.
  • Membangun Infrastruktur Digital yang Mendukung AI:Pemerintah perlu memastikan ketersediaan infrastruktur digital yang memadai, seperti akses internet yang merata, jaringan telekomunikasi yang handal, dan infrastruktur data center yang kuat, untuk mendukung pengembangan dan penerapan AI.

Pentingnya Kolaborasi

Pengembangan ekosistem AI di Indonesia membutuhkan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, industri, dan akademisi. Kolaborasi ini dapat dilakukan melalui:

  • Pengembangan Bersama Riset dan Inovasi AI:Kolaborasi antara universitas, lembaga penelitian, dan perusahaan dapat menghasilkan solusi AI yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan Indonesia.
  • Pembentukan Platform Kolaborasi AI:Platform kolaborasi AI dapat memfasilitasi interaksi antara para pemangku kepentingan di bidang AI, termasuk pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat.
  • Pengembangan Standar dan Etika AI:Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan akademisi dapat menghasilkan standar dan etika AI yang terstruktur dan diterima secara luas, sehingga memastikan pengembangan dan penerapan AI yang bertanggung jawab.

Edukasi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Indonesia sedang berlomba-lomba dalam adopsi AI. Namun, untuk memaksimalkan potensi AI dan meraih manfaatnya, kita perlu memikirkan strategi jitu untuk mengatasi kekurangan yang ada. Salah satu yang krusial adalah membangun pondasi sumber daya manusia yang kuat, terutama di bidang AI.

Untuk pemaparan dalam tema berbeda seperti mengabadikan ketenangan kota munich dengan kamera vivo v40 5g hasilnya bikin bergidik, silakan mengakses mengabadikan ketenangan kota munich dengan kamera vivo v40 5g hasilnya bikin bergidik yang tersedia.

Keterampilan AI yang memadai akan menjadi kunci untuk mendorong inovasi, meningkatkan produktivitas, dan membuka peluang baru di berbagai sektor.

Pentingnya Meningkatkan Literasi Digital dan Pengetahuan AI

Literasi digital dan pengetahuan AI bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan mendesak. Masyarakat Indonesia perlu memahami dasar-dasar AI, mulai dari konsep dasar hingga penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini penting untuk meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan teknologi yang cepat, menghindari kesenjangan digital, dan menciptakan peluang baru di era digital.

See also  Xiaomi Perkenalkan Produk Aiot Terbaru: Skuter Listrik hingga Robot Vacuum Pintar

Program Edukasi AI yang Efektif

Untuk menjembatani kesenjangan dan mempersiapkan masyarakat Indonesia untuk era AI, diperlukan program edukasi yang terstruktur dan komprehensif. Program edukasi ini perlu dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik berbagai kelompok, mulai dari pelajar hingga profesional.

  • Pelajar: Program edukasi AI untuk pelajar dapat dimulai dari jenjang pendidikan dasar dengan menekankan pada pengenalan konsep dasar AI, pemrograman dasar, dan aplikasi AI dalam kehidupan sehari-hari. Materi dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran seperti matematika, sains, dan teknologi informasi.

    Contohnya, simulasi sederhana menggunakan AI untuk memprediksi cuaca, atau menganalisis data sederhana untuk menemukan pola.

  • Mahasiswa: Program edukasi AI untuk mahasiswa dapat diimplementasikan melalui kuliah, seminar, dan workshop yang lebih mendalam. Materi dapat mencakup algoritma AI, pemrograman AI, dan penerapan AI di berbagai bidang. Misalnya, pelatihan untuk membangun model machine learning untuk memprediksi penyakit, atau mengembangkan aplikasi AI untuk membantu proses bisnis.

  • Profesional: Program edukasi AI untuk profesional dapat difokuskan pada pengembangan keterampilan spesifik yang dibutuhkan di bidang mereka. Program ini dapat berupa pelatihan, workshop, dan sertifikasi. Misalnya, pelatihan AI untuk analis data, programmer, atau desainer untuk mengoptimalkan pekerjaan mereka dengan AI.

Kebutuhan dan Peluang dalam Pengembangan Talenta AI

Pengembangan talenta AI di Indonesia memiliki potensi besar, namun juga dihadapkan pada tantangan. Untuk mengoptimalkan peluang dan mengatasi tantangan, perlu dilakukan beberapa hal, seperti:

  • Meningkatkan jumlah program pendidikan dan pelatihan AI: Meningkatkan jumlah program pendidikan dan pelatihan AI di berbagai jenjang pendidikan akan membantu menghasilkan lebih banyak talenta AI yang kompeten. Program ini dapat difokuskan pada bidang-bidang spesifik, seperti machine learning, computer vision, natural language processing, dan robotics.

  • Memperkuat kerja sama antara universitas dan industri: Kerjasama antara universitas dan industri dapat memperkuat relevansi program pendidikan dan pelatihan AI dengan kebutuhan industri. Misalnya, universitas dapat menyediakan program magang di perusahaan teknologi, dan industri dapat memberikan masukan dalam pengembangan kurikulum.
  • Membangun ekosistem AI yang mendukung: Ekosistem AI yang mendukung akan mempermudah pengembangan talenta AI. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun infrastruktur digital yang memadai, menyediakan akses ke data dan sumber daya AI, dan mendorong kemunculan startup AI.

Peran Universitas dan Lembaga Penelitian

Universitas dan lembaga penelitian memiliki peran penting dalam mencetak sumber daya manusia yang kompeten di bidang AI. Mereka dapat berperan sebagai pusat pengembangan riset dan inovasi AI, serta sebagai tempat untuk mencetak talenta AI yang berkualitas. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh universitas dan lembaga penelitian:

  • Mengembangkan program studi AI: Universitas dapat mengembangkan program studi AI yang berkualitas tinggi dan relevan dengan kebutuhan industri. Program studi ini dapat mencakup berbagai bidang, seperti machine learning, computer vision, natural language processing, dan robotics.
  • Melakukan riset AI: Universitas dan lembaga penelitian dapat melakukan riset AI yang inovatif dan berdampak. Hasil riset ini dapat dipublikasikan dan diaplikasikan untuk memecahkan masalah nyata di berbagai sektor.
  • Membangun kemitraan dengan industri: Universitas dan lembaga penelitian dapat membangun kemitraan dengan industri untuk mengembangkan program pendidikan dan pelatihan AI, serta untuk melakukan riset bersama. Kemitraan ini dapat membantu memperkuat relevansi program AI dengan kebutuhan industri dan mendorong inovasi.

Pentingnya Regulasi dan Etika AI: Penerapan Ai Makin Masif Indonesia Perlu Strategi Jitu Kejar Ketertinggalan

Seiring dengan adopsi AI yang semakin masif di Indonesia, pertanyaan tentang regulasi dan etika menjadi semakin mendesak. Kita perlu memastikan bahwa pengembangan dan penerapan AI tidak hanya berfokus pada kemajuan teknologi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan etika yang mungkin timbul.

Regulasi Komprehensif untuk AI

Regulasi AI yang komprehensif sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi inovasi dan penggunaan AI yang bertanggung jawab. Regulasi ini harus mencakup berbagai aspek, mulai dari pengembangan hingga penerapan AI, serta memastikan perlindungan terhadap hak-hak warga negara.

  • Standar dan Pedoman Teknis:Pemerintah perlu menetapkan standar dan pedoman teknis untuk pengembangan dan penerapan AI, misalnya terkait dengan keamanan data, keakuratan algoritma, dan transparansi sistem AI.
  • Kerangka Hukum:Diperlukan kerangka hukum yang jelas untuk mengatur penggunaan AI dalam berbagai sektor, seperti kesehatan, keuangan, dan transportasi. Kerangka hukum ini harus mencakup aspek-aspek seperti pertanggungjawaban atas keputusan AI, hak akses data, dan perlindungan privasi.

  • Lembaga Pengatur:Penting untuk membentuk lembaga pengatur khusus yang berfokus pada AI, yang memiliki kewenangan untuk mengawasi pengembangan dan penerapan AI, menetapkan standar etika, dan menyelesaikan sengketa terkait AI.

Isu-isu Etika AI

Penerapan AI di berbagai bidang membawa sejumlah isu etika yang perlu dipertimbangkan dengan serius. Isu-isu ini tidak hanya berkaitan dengan teknologi itu sendiri, tetapi juga dengan dampaknya terhadap kehidupan manusia.

  • Privasi Data:AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk dilatih, dan hal ini menimbulkan kekhawatiran tentang privasi data pengguna. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa data pribadi digunakan secara bertanggung jawab dan etis?
  • Keamanan:Sistem AI yang kompleks rentan terhadap serangan siber dan manipulasi. Bagaimana kita dapat membangun sistem AI yang aman dan dapat diandalkan?
  • Bias Algoritma:Algoritma AI dapat mencerminkan bias yang ada dalam data pelatihannya, yang dapat menyebabkan diskriminasi dan ketidakadilan. Bagaimana kita dapat mengatasi bias algoritma dan memastikan keadilan dalam penerapan AI?

Prinsip-prinsip Etika AI

Untuk membangun tata kelola AI yang bertanggung jawab, perlu dirumuskan prinsip-prinsip etika AI yang dapat diterapkan di Indonesia. Prinsip-prinsip ini harus mencerminkan nilai-nilai moral dan budaya lokal.

  • Keadilan dan Kesetaraan:Penerapan AI harus adil dan setara bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang, agama, atau status sosial.
  • Transparansi dan Akuntabilitas:Sistem AI harus transparan, dan keputusan yang diambil oleh AI harus dapat dipertanggungjawabkan.
  • Keberlanjutan:Pengembangan dan penerapan AI harus mempertimbangkan dampak lingkungan dan keberlanjutan jangka panjang.
  • Kemanusiaan:AI harus digunakan untuk meningkatkan kehidupan manusia dan tidak boleh menggantikan peran manusia secara keseluruhan.

Peran Pemerintah, Industri, dan Masyarakat, Penerapan ai makin masif indonesia perlu strategi jitu kejar ketertinggalan

Membangun tata kelola AI yang bertanggung jawab membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat.

  • Pemerintah:Pemerintah memiliki peran penting dalam menetapkan regulasi, menetapkan standar etika, dan mendorong penelitian dan pengembangan AI yang bertanggung jawab.
  • Industri:Industri memiliki tanggung jawab untuk menerapkan prinsip-prinsip etika AI dalam pengembangan dan penerapan produk dan layanan AI.
  • Masyarakat:Masyarakat perlu dilibatkan dalam diskusi dan pengambilan keputusan terkait AI, dan memiliki akses terhadap informasi yang akurat tentang AI.

Pemanfaatan AI untuk Kemajuan Berkelanjutan

Indonesia sedang berpacu dengan waktu untuk memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) guna mendorong kemajuan di berbagai sektor. AI memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan inovasi, serta menciptakan peluang ekonomi baru. Namun, agar AI dapat memberikan dampak positif yang nyata, diperlukan strategi yang tepat untuk mengatasi tantangan dan memaksimalkan potensi AI.

Peningkatan Efisiensi dan Efektivitas di Berbagai Sektor

AI dapat diterapkan di berbagai sektor untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Berikut beberapa contoh konkret:

  • Kesehatan: AI dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit lebih cepat dan akurat, mempersonalisasi pengobatan, dan mengoptimalkan manajemen pasien. Misalnya, sistem AI dapat menganalisis data medis untuk mendeteksi tanda-tanda awal penyakit kronis seperti kanker atau penyakit jantung, memungkinkan intervensi dini yang lebih efektif.

  • Pendidikan: AI dapat membantu personalisasi pembelajaran, memberikan umpan balik yang lebih cepat, dan meningkatkan akses terhadap pendidikan berkualitas. Platform pembelajaran berbasis AI dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan individual siswa, memberikan latihan yang disesuaikan, dan memberikan umpan balik instan.
  • Pertanian: AI dapat membantu meningkatkan hasil panen, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mengurangi dampak lingkungan. Sistem AI dapat menganalisis data cuaca, kondisi tanah, dan pertumbuhan tanaman untuk memberikan rekomendasi yang tepat tentang waktu tanam, penggunaan pupuk, dan irigasi.

Contoh Penerapan AI di Indonesia

Beberapa contoh konkret penerapan AI di Indonesia yang berdampak positif bagi masyarakat:

  • Sistem AI untuk mendeteksi dan mencegah banjir: Sistem AI yang diintegrasikan dengan sensor cuaca dan data geografis dapat memprediksi banjir dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Ini dapat membantu mengurangi dampak banjir dan menyelamatkan nyawa.
  • Platform AI untuk meningkatkan akses layanan kesehatan di daerah terpencil: Platform telemedicine berbasis AI dapat menghubungkan pasien di daerah terpencil dengan dokter spesialis di kota besar, memungkinkan akses yang lebih mudah dan terjangkau terhadap layanan kesehatan berkualitas.
  • Sistem AI untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah: Sistem AI dapat menganalisis data sampah dan memberikan rekomendasi tentang cara mengelola sampah secara lebih efisien, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan daur ulang.

Potensi AI untuk Mendorong Inovasi dan Peluang Ekonomi Baru

AI memiliki potensi besar untuk mendorong inovasi dan menciptakan peluang ekonomi baru di Indonesia:

  • Pengembangan produk dan layanan baru: AI dapat digunakan untuk mengembangkan produk dan layanan baru yang lebih inovatif dan efisien, membuka peluang pasar baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Peningkatan efisiensi dan produktivitas: AI dapat membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas di berbagai sektor, mengurangi biaya operasional, dan meningkatkan keuntungan.
  • Penciptaan lapangan kerja baru: Penerapan AI akan menciptakan lapangan kerja baru di bidang pengembangan, implementasi, dan pemeliharaan sistem AI, serta di sektor yang memanfaatkan AI.

Kontribusi AI untuk Pembangunan Berkelanjutan

AI dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Indonesia melalui berbagai cara:

  • Pengurangan emisi karbon: AI dapat digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi, mengurangi emisi karbon dari industri, dan mendorong penggunaan energi terbarukan.
  • Pengelolaan sumber daya alam: AI dapat membantu mengelola sumber daya alam secara lebih efisien, mengurangi pemborosan, dan melindungi lingkungan.
  • Peningkatan kualitas hidup: AI dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses yang lebih mudah terhadap layanan kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur.
See also  Bukti China Tak Butuh Amerika: Sia-Sia Joe Biden Blokir?

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button